Sunday, May 3, 2015

Lima kisah ajaib pada peristiwa gempa di Nepal

Merdeka.com - Peristiwa gempa yang menimpa Nepal Sabtu lalu telah menelan ribuan korban jiwa. Jumlah korban jiwa hingga kini telah mencapai angka lebih dari 5000 orang, dan diperkirakan akan mencapai jumlah dua kali lipatnya.
Sangat tipis peluang hidup seseorang saat tertimpa musibah bencan alam, kejadian yang sangat mendadak serta tidak tahu ke mana harus berlindung membuat mereka pasrah akan apapun yang akan terjadi setelahnya.
Namun jika percaya pada keajaiban, hal itu dirasa nyata saat mereka yang menjadi korban dapat tetap hidup walau telah tertimbun puing reruntuhan selama berhari-hari. Berikut lima kejadian nyata keajaiban gempa Nepal yang berhasil dihimpun merdeka.com.

1.
Bayi empat bulan selamat setelah 22 jam terjebak dalam reruntuhan gempa Nepal

Merdeka.com - Sungguh keajaiban yang sangat mengejutkan ketika seorang bayi yang baru berumur empat bulan dapat terselamtkan setelah tertimbun selama 22 jam dibalik reruntuhan puing bangunan paska gempa di Nepal.
Surat kabar Nepal, Kathmandu Today memperlihatkan sejumlah foto-foto bayi ajaib tersebut. Terlihat bayi tersebut dalam keadaan sehat dengan balutan debu puing bangunan yang menyelimutinya.
Tim tentara penyelamat setempat menemukan bayi mungil ini setelah pencarian di dibalik puing reruntuhan hingga minggu malam, (26/4), melalui suara tangisan kencang sang bayilah akhirnya bayi ini dapat diselamatkan.
Netizen menyebut pemberitaan penyelamatan adalah sebuah keajaiban Ilahi, para netizen di sosial media juga merespon hal ini dengan respon positif kepada tim tentara penyelamat.
Diketahui karena dampak gempa di Nepal yang mencapai 7,8 Skala Richter hingga kini telah menelan korban jiwa sebanyak 5000 orang dan diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah higga dua kali lipatnya.

2.
Remaja ini selamat setelah terimbun reruntuhan Gempa Nepal selama 6 hari

Merdeka.com - Tamang, remaja lelaki berumur 18 tahun ini ditemukan tim tentara penyelamat gempa Nepal dalam enam hari pertama paska musibah yang melanda pada Sabtu, (25/4). Remaja ini ditemukan di reruntuhan bekas bangunan bertingkat, di salah satu titik terparah daerah Kathmandu.
Remaja lelaki ini nampak mengenakan baju bertuliskan 'New York' dan memaki kalung berwarna biru, terselimuti debu reruntuhan puing gempa.
"Ia nampak sehat dan sadar, tanpa luka berarti," ungkap Inspektur penyelamat," Laksman Basnet dari kepolisian Nepalese, seperti dilansir CNN, kamis, (30/4).
Laksman Basnet juga mengungkapkan saat mencari Tamang, dibutuhkan waktu lima jam setelah mendengar jeritannya dan menentukan lokasi keberadaan remaja muda tersebut.